Obyek Wisata Alam
Kalicawang
Kalicawang merupakan sebuah sungai yang menjadi pusat dari Desa Banjarpanepen. Hampir seluruh wilayah dari desa dilintasi oleh sungai ini. Dinamai Kali Cawang karena sungai ini merupakan pertemuan dari 2 arus sungai. Kali Cawang ini dulunya adalah tempat untuk melakukan tradisi purnamaan dimana setiap bulan purnama, sungai ini ramai dikunjungin oleh masyarakat dari dalam maupun luar desa. Pada tradisi tersebut dipercaya jika menemukan banyu mandek yaitu dimana aliran air yang ada di sungai tersebut berhenti dan pada saat itu juga orang yang melihatnya akan menceburkan diri ke dalam sungai. Hal tersebut konon dipercaya apapun yang diinginkan dapat terkabul. Selain itu, mandi di saat malam bulan purnama juga dipercaya dapat membuat awet muda. Lokasi dari Kali Cawang ini juga sangat dekat dengan jalan utama di desa dan jalannya pun sudah di aspal dan mudah dilewati.
Di sekitar Kalicawang juga telah tersedia berbagai macam warung kelontong, lahan luas yang dapat digunakan untuk parkir sepeda motor dan mobil. Selain itu terdapat gazebo untuk tempat bersantai serta menikmati suasana sungai. Wisatawan dapat bermain atau mandi di sekitar sungai, dikarenakan air yang masih jernih. Selain itu wisatawan dapat menyewa pelampung jika diperlukan.
Watu Jonggol
Watu Jonggol merupakan wisata alam yang ada di Desa Banjarpanepen. Lokasi Watu Jonggol ini dapat di temukan setelah melewati hutan pinus dan pegunungan yang masih asri. Akses jalan menuju Watu Jonggol ini cukup mudah dan dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor, hanya saja kondisi jalannya belum sepenuhnya aspal.
Menurut kisah yang beredar di masyarakat, Watu Jonggol dahulunya merupakan tempat Petilasan Patih Gadjah Mada. Watu Jonggol ini juga menggambarkan kerukunan dan kehidupan warga Banjarpanepen. Kisah lain mengenai Watu Jonggol mengatakan bahwa batu ini baru bisa roboh saat akhir jaman sudah tiba dan akan masuk pada Watu Bolong (atau Batu Berlubang). Watu Bolong tersebut berada pada bagian bawah gunung atau pada bagian lembah di dekat sungai.
Watu Jonggol ini sering dikunjungi oleh pengunjung dari luar desa untuk mencari wangsit atau keberuntungan karena dipercaya akan membawa keberuntungan seperti kenaikan jabatan ataupun mendapatkan keuntungan dari bisnisnya. Tetapi menurut kepercayaan masyarakat desa, seseorang yang datang dengan niat buruk akan mendapat celaka.
Di dekat lokasi Watu Jonggol terdapat rumah dengan halaman yang cukup untuk digunakan sebagai tempat parkir sementara sepeda motor serta tidak dipungut biaya apapun. Watu Jonggol digunakan untuk upacara adat setempat seperti Suran atau Takiran. Wisatawan disarankan untuk berkunjung saat 1 Muharam.
Wisata Curug Kelapa
Curug Kelapa adalah sebuah air terjun yang tingginya setinggi pohon kelapa dan itulah mengapa curug ini dinamai dengan nama Curug Kelapa. Curug ini mengalir di aliran sungai Kalicawang. Dengan ketinggian yang cukup tinggi dan ditambah dengan air yang sangat jernih serta sekeliling curug yang berwarna hijau menambah keindahan dari curug tersebut. Walaupun musim kemarau tiba, airnya tetap deras. Jika musim hujan tiba maka air menjadi berlimpah dan percikan air yang besar mengakibatkan embun di sekitar curug dan tidak jarang terbentuk pelangi di sekeliling curug. Di bawah air terjun juga terdapat kolam yang bisa dinikmati wisatawan untuk berenang dan bermain air. Kondisi bebatuan di sungai tidak terlalu padat dan besar, sehingga cukup aman jika pengunjung melakukan renang di kolam sungai. Pada tebing curug terdapat lubang seperti goa yang cukup untuk ditempati sebagai pengunjung melakukan permainan bertapa dibawah air terjunnya.
Dari segi potensi, Curug Kelapa sangat potensial untuk dijadikan obyek wisata dengan menyuguhkan keindahan alam yang mempesona dan kelestarian alam di sekitarnya yang masih terjaga. Jika ingin menuju ke Curug Kelapa, maka medan yang akan dihadapi adalah jalan setapak sejauh 2 km dari akhir aspal. Selama perjalanan akan disuguhi pemandangan indah vegetasi dan jurang yang memanjakan mata. Di pemberhentian terakhir kendaraan terdapat rumah yang busa digunakan sebagai tempat parkir mobil ataupun motor. Fasilitas yang tersedia meliputi warung jajan dan toilet umum.
Wisata Gua Agrong
Goa Agrong merupakan sebuah goa kecil yang terletak di Sikudi, Desa Banjarpanepen. Goa ini berbentuk tumpukan batu besar yang berbentuk rongga dan terletak di tepi sungai. Mennurut masyarakat sekitar, dahulu goa ini dapat menampung 100 orang, namun karena tertimbun oleh tanah dan bebatuan, goa tersebut menjadi sempit dan tidak dapat dimasuki sama sekali. Meskipun demikian, pemandangan menuju goa dan di sekitarnya cukup menarik.
Akses menuju lokasi memiliki pemandangan yang sangat menarik dengan kontur jalan berbatu dan lintasan yang naik turun. Wisatawan akan menyusuri bukit kemudian menyusuri sungai yang cukup deras dan memiliki batu-batu besar. Perjalanan dari pusat kota Sumpiuh menuju Goa Agrong kurang lebih sekitar 2 jam.