Sosialisasi Pertanian Terintregasi

Sosialisasi Pertanian Terintregasi

SOSIALISASI PERTANIAN TERINTEGRASI

           Tim KKN PPM UGM 2016 yang terbagi dalam empat kluster yakni sains dan teknologi, sosial dan humaniora, agro, dan medika, melaksanakan KKN-nya selama 20 Juni hingga 7 Agustus 2016. Selama periode KKN ini, tim Agro secara khusus memiliki program untuk mensosialisasikan program pertanian terintegrasi. Adapun program ini disebarluaskan ke seluruh desa Banjarpanepen melalui sosialisasi ke perkumpulan organisasi ibu-ibu yang dinamakan PKK. Dalam sosialisasi ini, dijelaskan mengenai program bank sampah. Bank sampah ini mengajak warga untuk dapat memilah-milah sampah secara organik dan anorganik di mana nantinya sampah-sampah ini dapat dijual ke pengepul sehingga memiliki nilai jual dan nantinya akan dapat menciptakan pemasukan tersendiri untuk desa ini.
Selain itu, tim Agro yang beranggotakan Mutiara, Anggita, dan Rijal juga memperkenalkan suatu metode pembuatan kompos yang dinamakan fermie kompos. Kompos ini dibuat dengan bantuan cacing tanah yang dapat dibuat dengan skala kecil dan pupuknya dapat diambil secara berkala setiap bulannya. Tidak dibutuhkan suatu lahan yang besar, cukup dengan suatu kolam yang terbuat dari papan kayu berukuran 1 m x 1 m yang diisi dengan media tanah ditambah dengan nutrisi organik sebagai pakan cacing, dengan ditambah 1 kg cacing saja sudah dapat menciptakan fermie kompos. Sampah organik yang tadinya telah dipilah dapat juga dimanfaatkan sebagai pakan cacing pula.
           Tidak hanya itu saja, penanaman secara vertikultur juga diperkenalkan oleh kluster ini. Penanaman secara vertikultur merupakkan suatu sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat. Penanaman jenis ini tentunya akan menguntungkan karena akan menghemat lahan dan air serta pemeliharaannya yang sederhana karena cukup dengan menggunakan bambu atau pipa paralon atau dapat menggunakan benda-benda bekas di sekitar kita dengan syarat kuat dan mudah dipindahkan.
Sekolah pun menjadi target dari kluster ini melalui suatu program gerakan menanam sayur. Kebiasaan menanam sayur sejak dini akan membentuk karakter dari masing-masing anak yang akan menjadi generasi masa depan dari Desa Banjarpanepen untuk menciptakan suatu desa wisata yang hijau.

Related Posts

Komentar